TOEFL dan Harapan Terbang ke USA, West & Japan

TOEFL? Bagi kita yang terbiasa dengan urusan administrasi beasiswa luar negri, tentu tidak asing dengan istilah dan kegiatan ini. Di kampus saya pun (UIN Jakarta) TOEFL menjadi prasyarat wisuda dan ketika baru masuk kampus kita melakukan tes.

Salahsatu penulis buku beasiswa Diana (lupa persis nama buku dan penulisnya) mengatakan bahwa tidak jarang TOEFL menjadi salahsatu faktor seseorang berfikir kembali untuk mengikuti "pemburuan" beasiswa. Ada yang menyaratkan nilai TOEFL 450, 500, dan >550. Sepengetahuan saya dari berbagai macam beasiswa luar negri yang populer kebanyakan nilai TOEFL minimal banget adalah 450. Tapi lau mau aman dan dapat ikut memburu berbagai macam beasiswa 550 tau ya 500.

TOEFL singakatan dari Test of English as a Foreign Language. Dalam Wikipedia disebutkan bahwa TOEFL adalah ujian kemampuan berbahasa Inggris (logat Amerika) yang diperlukan untuk mendaftar masuk ke kolese (college) atauuniversitas di Amerika Serikat atau negara-negara lain di dunia. Ujian ini sangat diperlukan bagi pendaftar atau pembicara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris. Ujian TOEFL ini diselenggarakan oleh kantor ETS (Educational Testing Service) di Amerika Serikat untuk semua peserta tes di seluruh dunia. 
Singkatnya merupakan test kemampuan bahasa inggris bagi orang yang bahasa aslinya bukan bahasa Inggris.

Apakah orang yang jago speak Inggris nilai TOEFL-nya tinggi? Pengalaman teman-teman saya yang dapat nilai TOEFL tinggi dan yang jago berbicara bahasa Inggris terkadang tidak berjalan beriringan. Tes TOEFL lebih banyak tes kepada grammer (tata bahasa) nya sedang kemampuan speaking lebih kepada kemampuan seringnya dan terbiasanya praktek menggunakan bahasa Inggris.