Duhai Wanita Bermata Sendu
dan menaerik hati
berbeda
dan mengabaikan
Bajunya yang gombrang,
tidak matcing
bahkan, terlihat tak tersetrika
Jalannya yang urakan,
lebih parah dari pria
Pandangannya yang hambar
tanpa senyum,
tanpa amarah,
tanpa rasa
Matamu sendu,
wajahmu tertunduk,
suara yang surau
Ku tulis kisahmu,
ku ingin dengar lukamu
membantumu
hemm... sudahlah,
ini bukan puisi. Ini keresahan
Ku tak tahu harus berkata,
dan memiliki rasa yang bagaimana lagi
tak tahu dengan keinginan dan harapan diri
Semuanya resah, semuanya sendu
ku jadi termenung
mata sendunya menarikku
